Top
Jumat, 31 Januari 2025 | Edukasi

Ingin menyampaikan pesan Ramadan dengan penuh semangat dan ceria kepada anak-anak PAUD? Contoh pidato ini menghadirkan kata-kata sederhana namun bermakna untuk menyambut bulan penuh berkah bersama si kecil. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Selamat pagi, teman-teman yang hebat dan ceria! Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kegembiraan, sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul di tempat ini. Ibu sangat senang bisa bertemu dengan teman-teman sekalian dengan senyum yang sangat menawan. GRATIS LKA: Ajak si kecil belajar hijaiah dengan Lembar Kerja Anak dari Educa Studio di bulan Ramadhan Teman-teman terkasih, sebentar lagi kita akan menyambut bulan apa? Apakah ada yang tahu? Benar sekali. Bulan Ramadan. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh kebaikan, berkah, dan kebahagiaan. Kita semua wajib bersyukur karena pada bulan Ramadan kita berkesempatan untuk semakin dekat dengan Allah SWT, melakukan banyak kebaikan, mendapatkan pahala. Di bulan Ramadan, kita akan belajar untuk mengendalikan diri kita, terutama dalam menahan haus dan lapar. Meskipun teman-teman masih sangat belia, tapi kalian bisa belajar berpuasa sesuai dengan kemampuan. Meski belum berpuasa secara penuh, ibu berharap teman-teman bisa melakukannya dengan penuh semangat, kesabaran, dan hati yang tulus, sehingga bisa mendapatkan manfaat dari ibadah yang teman-teman lakukan. Dengan penuh iman dan keyakinan, pasti teman-teman bisa melakukannya dengan baik. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Selain menunaikan ibadah puasa, teman-teman juga akan berkesempatan untuk belajar berbuat kebaikan dan mengembangkan semangat peduli kepada sesama. Teman-teman bisa memulainya di lingkungan keluarga. Di lingkungan keluarga, teman-teman bisa membantu ayah dan ibu di rumah merapikan ruangan, menyapa dengan sopan, taat pada nasihat orang tua. Di lingkungan masyarakat dan sekitarnya, teman-teman bisa melakukan ibadah bersama-sama, saling mengucapkan salam, dan mau berbagi serta membantu teman yang sedang dalam kesulitan. Agar semua hal-hal baik bisa dilakukan dengan baik dan dilandasi iman, tentu saja teman-teman juga perlu lebih tekun berdoa serta beribadah. Dengan berdoa, kita semua akan semakin dengan Allah, sehingga semakin bisa melakukan hal-hal yang baik. Hati menjadi lebih ceria, mampu mengendalikan emosi, mampu bersikap sabar, dan memiliki keinginan untuk melakukan aneka kebaikan. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Ibadah Bulan Ramadhan - Kurikulum Merdeka Belajar Teman-teman yang baik, agar ibadah kita bisa kita tunaikan dengan baik, tetap jaga kesehatan tubuh kalian ya! Tetap berolahraga secara rutin, makan makanan sehat serta bergizi, istirahat yang cukup, dan tetap tekun belajar. Teman-teman bisa juga melakukan aneka kegiatan yang menyenangkan, bersama ayah, ibu, teman-teman di rumah, dan teman-teman di sekolah. Kami, dari pihak sekolah, juga telah menyiapkan aneka kegiatan seru selama bulan Ramadan. Kita akan tetap beraktivitas di sekolah, meski kegiatan belajar dan bermain akan berlangsung lebih singkat. Semoga dengan begitu, teman-teman bisa lebih mampu menjaga kondisi tubuh, memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga, dan bisa melakukan kegiatan positif di rumah bersama keluarga. Oh iya, Ibu guru sudah menyiapkan berbagai kegiatan menyenangkan di sekolah selama bulan Ramadan loh. Kita akan melakukan aneka permainan bertema Ramadan dan bernuansa Islami. Kita juga akan menggambar dan mewarnai, serta membuat kartu ucapan Ramadan untuk keluarga. Pokoknya seru! Teman-teman terkasih, semoga bulan Ramadan di tahun ini bisa membuat teman-teman semakin banyak belajar bersabar dan bersyukur. Semoga dengan aneka kegiatan positif yang teman-teman lakukan di rumah, teman-teman akan semakin dekat dengan Tuhan, dengan keluarga, dan semakin banyak mendapatkan pahala dari Allah. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH TK - PAUD Spesial Ramadan, Topik: Merayakan Lebaran, Kurikulum Merdeka Belajar Teman-teman yang baik, mari kita kita sambut bulan yang penuh berkah ini dengan hati yang gembira dan penuh semangat! Jadikan bulan ini waktu yang spesial untuk belajar dan berbuat kebaikan. Ibu guru percaya, kalian adalah anak-anak yang hebat dan baik hati. Semoga Allah SWT memberikan kita kesehatan, kebahagiaan, dan kekuatan dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan ini. Terima kasih teman-teman, sudah mendengarkan dengan baik dan seksama. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Semoga pidato ini dapat menjadi inspirasi untuk menyampaikan pesan Ramadan yang ceria, penuh makna, dan mendidik bagi anak-anak PAUD. KABI (Kisah Nabi): Sarana membangun karakter Islami anak Indonesia dengan animasi   Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Arabic girl blue white hijab beautiful muslim lovely cute young lady very cheerful [1]

Kamis, 26 Desember 2024 | Edukasi

Untuk menjadi inspirasi bagi anak-anak didik, guru harus terus belajar, beradaptasi, dan memanfaatkan tren terbaru demi pembelajaran yang kreatif dan bermakna. Inilah beberapa kompetensi penting yang perlu dikembangkan atau dikuasai oleh guru di tahun 2025 dan bisa dipelajari saat liburan akhir semester dan liburan Nataru. Baca juga: Tips PENTING untuk Guru PAUD PEMULA di Era Digital: Murid Zaman Now Jadi Senang 1. Pendidikan berbasis integrasi dengan teknologi Banyak aplikasi dan platform edukasi yang memudahkan kinerja guru. Aktivitas yang dulunya terlihat sulit dan membutuhkan waktu lama, bisa dikerjakan lebih mudah dan cepat. Salah satunya, membuat soal atau kuis berbasis gim. Bagaimana caranya? Dalam menu ChatGPT silakan ketik: “10 soal kuis mengenal dunia binatang 2 pilihan jawaban.” Pasti akan keluar 10 soal sesuai permintaan. Soal-soal tersebut bisa di-copy paste ke menu khusus untuk membuat soal di Quizziz. Semua soal akan secara otomatis menjadi gim yang siap dimainkan. Beberapa aplikasi dan platform yang bisa dipelajari secara mandiri adalah Quizziz, Canva, dan Google Classroom. Anda bisa belajar secara autodidak dengan memanfaatkan aneka tutorial di YouTube. Baca juga: Tantangan PAUD Masa Kini agar SIAP BERADAPTASI dengan PERKEMBANGAN TEKNOLOGI | Melatih KREATIVITAS DIGITAL Anak Didik itu PENTING 2. Pemanfaatan gim edukasi Aneka gim edukasi yang bisa dimainkan anak didik banyak tersedia di internet dan aplikasi. Berikut berapa gim menarik untuk anak usia dini antara lain: Marbel TK dan PAUD Funbrain.com Starfall.com Kids.nationalgeographic.com/games Pahami kebutuhan anak didik, dan tingkatkan kemampuan mereka sesuai kebutuhan, dengan mengajak anak bermain gim. 3. Pengembangan kecerdasan emosional Pemanfaatan teknologi sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Agar anak tetap terlatih dalam hidup bersosial dan mengembangkan empatinya, guru perlu mengikuti aneka pelatihan atau seminar, seperti: Teknologi sebagai media pengembang keterampilan sosial anak Membangun social skill melalui aktivitas bermakna Melatih empati anak di era digital Mengembangkan empati anak dalam pembelajaran di sekolah Digital balance: Menyeimbangkan teknologi dan interaksi sosial anak Peran guru dalam membentuk generasi berempati di era digital Bila Anda tidak sempat mengikuti pelatihan atau seminar bertemakan di atas, silakan membaca artikel di internet atau membaca buku. Baca juga: Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa 4. Kreativitas dalam pembelajaran di sekolah Guru bisa mempelajari aneka kreativitas menarik yang bisa diajarkan kepada anak-anak di sekolah melalui platform penyedia video atau foto edukasi, seperti YouTube dan Pinterest. Beberapa tema yang menarik, yakni: Membuat kreasi kolase dari bahan kertas origami Melukis dengan teknik blot painting menggunakan cat air dan kertas lipat. Membuat kreasi origami 3D berbentuk binatang. Membuat kerajinan daur ulang dari bahan limbah botol plastik atau kardus. Membuat dekorasi dinding dengan teknik cetak daun (leaf printing). 5. Kompetensi multikultural Guru bisa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan tentang keberagaman dengan cara: Membaca artikel atau buku dan menonton video edukasi mengenai pendidikan inklusif dan eksplorasi budaya Bergabung dengan kelompok atau forum diskusi edukasi multikultural Menghadiri acara budaya untuk memahami tradisi dan nilai-nilai masyarakat yang berbhineka Belajar bahasa baru agar makin memahami perspektif budaya lain Mengintegrasikan cerita rakyat atau seni dari berbagai budaya ke dalam pembelajaran Menggunakan permainan dan simulasi yang menggambarkan tantangan hidup di berbagai budaya Baca juga: Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif 6. Mempelajari metode mengajar berpusat pada anak Guru perlu memahami bakat, minat, dan kebutuhan anak didiknya, agar bisa memberi materi pembelajaran yang adaptif sehingga kian termotivasi dan merasa senang saat pembelajaran. Berikut beberapa caranya: Menambah pengetahuan tentang montessori dan pendidikan berbasis proyek Belajar pendekatan Reggio Emilia, untuk memahami pentingnya eksplorasi, dokumentasi, serta pembelajaran berbasis minat anak Mengikuti pelatihan diferensiasi pembelajaran untuk merancang materi yang sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan anak Menerapkan strategi pembelajaran siswa aktif, seperti diskusi kelompok, percobaan sains, atau peragaan drama Mengaplikasikan praktik mindfulness dalam pembelajaran, demi menciptakan lingkungan belajar yang baik dan mendukung kesejahteraan emosional anak. 7. Keterampilan adaptif dengan tren yang sesuai dengan perkembangan zaman Teknologi terus berkembang dan zaman kian maju. Guru perlu memiliki keterampilan adaptif sesuai tren, perkembangan zaman, juga kebutuhan anak didik. Berikut beberapa caranya: Mengikuti komunitas atau forum pendidikan Banyak membaca jurnal ilmiah Mempelajari keterampilan baru yang relevan, seperti coding, desain grafis, atau literasi digital, untuk diterapkan dalam pengajaran Menggunakan media sosial untuk mengikuti tren global di dunia pendidikan, seperti penggunaan AI dalam pembelajaran. Pendidikan adalah kunci, dan guru adalah pintunya. Agar bisa menjadi guru yang inspiratif dan disukai anak-anak, teruslah membuka pintu itu demi menciptakan masa depan generasi penerus bangsa yang lebih cerah. Dengan bersemangat mempelajari kompetensi baru, semoga anak didik makin mampu menemukan jati diri mereka dan bersemangat meraih cita-citanya sesuai bakat mereka. Semoga liburan akhir semester dan liburan Nataru menjadi kian bermakna dan bermanfaat bagi Anda sebagai guru, dan bagi anak-anak didik nantinya. RIRI: Koleksi Cerita Anak Interaktif untuk Membangun Karakter Si Kecil   Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). People taking part high protocol event [1]2. Rivieradaycare.com. (2024). 5 essential attributes a good kindergarten teacher [2]3. Slideshare.net. (2024). Competencies and professional development needs of kindergarten teachers [3]

Jumat, 13 Desember 2024 | Edukasi

Guru PAUD Sahabat Educa, menulis laporan perkembangan anak secara deskriptif atau dalam bentuk narasi membutuhkan kiat-kiat khusus. Guru PAUD perlu menekankan pada pembelajaran yang holistik dan menghargai keunikan setiap anak. Apa pun yang ditulis pada raport akan dibaca oleh orang tua dan bisa menjadi pedoman orang tua dalam mendidik buah hatinya di rumah. Artikel Terkait:- Ada 10 KRITERIA PENTING PENILAIAN Perkembangan Anak dalam Raport PAUD / TK- Tips Menulis Laporan Raport PAUD / TK Deskriptif 2024 dan Contohnya | Sederhana dan Mudah Dipahami Orang Tua Karena laporan perkembangan anak di raport memiliki dampak yang besar bagi orang tua, guru, dan perkembangan anak didik, maka guru PAUD perlu memiliki pantangan-pantangan khusus. Berikut ini adalah beberapa hal yang tidak boleh ditulis dalam laporan perkembangan anak didik di buku raport: Membandingkan dengan Anak Didik Lainnya Guru perlu menghargai keunikan setiap anak didik dan menghindari kata-kata yang membanding-bandingkan dengan temannya, misalnya, “Ananda perlu lebih fokus agar bisa memiliki kemampuan seperti si B.” Memberikan Label Negatif Memberikan label seperti “lemah”, “malas”, “nakal”, dan label negatif lainnya perlu dihindari. Guru PAUD perlu menilai anak didik dari hal-hal yang positif yang masih bisa dikembangkan di semester atau tahun ajaran berikutnya, misalnya: “Ananda sudah mampu mewarnai dengan cukup rapi. Namun, bila melakukannya dengan lebih sabar pasti hasilnya akan lebih optimal.” Hindari pula penilaian terlalu mutlak dan memberi kesan seakan-akan “si anak” tidak bisa berubah, misalnya penggunaan kalimat “selalu tidak mau mengalah”, “tidak pernah bisa diam di kelas”, dan lainnya. Baca juga:12 Tips Praktis dan Simpel Menulis Laporan Perkembangan Anak PAUD / TK Deskriptif / Berbentuk Narasi Lebih Banyak Menulis Kelemahan Anak usia dini masih dalam tahap belajar. Bila hanya menemukan kelemahan mereka, tentu ada banyak. Guru perlu menulis kalimat yang motivatif, misalnya: “Ananda sudah mampu melakukan pembelajaran berkelompok dengan baik. Namun, ia perlu berlatih memberi kesempatan kepada teman satu kelompok untuk bisa berbagi tugas.” Hindarilah menulis, “Ananda tidak pandai membagi tugas.” MARBEL TK DAN PAUD: Media Belajar dengan Gims yang Edukatif dan Variatif Hindari Narasi yang Terlalu Emosional Sebagai guru, mungkin Anda merasa “gemes” pada seorang anak didik yang suka membuat gaduh di kelas. Namun, tentu saja hal ini tidak boleh terungkap dalam laporan perkembangan anak, misalnya: “Ananda kurang bisa menaati nasihat guru, sehingga kadang membuat guru merasa tidak nyaman di kelas.” Laporan yang Tidak Berdasarkan Fakta Menulis laporan perkembangan anak didik haruslah berdasarkan pengamatan sehari-hari. Hindari pula penulisan laporan menggunakan kata, “sepertinya”, “kelihatannya”, dan kata-kata yang kurang meyakinkan dan tidak berdasarkan pengamatan saat anak berada di sekolah. Terlalu Menjurus pada Persoalan Keluarga dari Anak Didik Guru PAUD biasanya memahami persoalan-persoalan yang sedang dihadapi anak didik, termasuk persoalan keluarga dari anak didik. Hindarilah menulis kalimat, “Persoalan keluarga yang sedang dihadapi Ananda sangat berdampak pada prestasi belajarnya.” Berfokuslah pada pengamatan kepada anak dalam kegiatan di kelas atau sekolah. Hindari pula kalimat yang terlalu memojokkan orang tua dan mengarah pada kelemahan orang tua, misalnya kelemahan orang tua dalam mendidik anaknya. Mengabaikan Perkembangan Kecil Anak Didik Ada banyak perkembangan positif yang dialami setiap anak dari waktu ke waktu. Guru PAUD perlu jeli dalam memahami dan mengamati anak didik dalam kegiatan sehari-hari. Setiap perkembangan kecil bisa menjadi catatan penting yang perlu ditulis pada raport, sehingga orang tua bisa memberikan dukungan positif saat anak berada di rumah, misalnya kemampuan menulis yang semakin rapi, semakin mampu mengontrol emosinya, dan lainnya. Guru PAUD Sahabat Educa, semoga kiat-kiat di atas bisa membantu Anda dalam menulis laporan perkembangan anak didik dalam bentuk narasi. Sangat disarankan pula untuk menggunakan yang sederhana dan mudah dipahami. Semoga setiap kalimat yang Anda tulis pada raport benar-benar bermanfaat untuk membantu perkembangan karakter, keterampilan, dan kognitif anak didik agar semakin bertumbuh secara optimal. GRATIS LKPD PAUD: Bisa Diunduh di Platform ini! Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Young pretty modern muslim woman hijab working laptop office room education online [1]

Rabu, 04 Desember 2024 | Edukasi

Guru PAUD Sahabat Educa, Kurikulum PAUD terbaru di tahun 2024 ini sangat menekankan pada penguatan literasi dan numerasi kepada anak didik. Namun, tentu saja dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan eksploratif. Di masa depan, kemampuan literasi dan numerasi akan sangat berguna untuk memecahkan masalah sehari-hari dan mengambil keputusan yang terbaik. Selain itu, keterampilan ini juga bermanfaat untuk membuka peluang pendidikan lanjutan, pengembangan karir, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Artikel terkait:- Kurikulum DEEP LEARNING dan PENGEMBANGAN LITERASI untuk Anak PAUD Usia 4-6 Tahun- MUDAH Memahami Pembelajaran yang MINDFUL, MEANINGFUL, dan JOYFUL di KURIKULUM PAUD DEEP LEARNING Pengembangan Literasi Dasar Literasi dasar bagi anak PAUD meliputi:- Kemampuan untuk mengenal angka, huruf, dan simbol dasar. - Memahami dan mengungkapkan pemikiran atau gagasan melalui media visual, suara, atau penjelasan langsung.- Kemampuan dalam mendengarkan, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan sesama. Pengembangan literasi dasar merupakan langkah penting dalam perkembangan bahasa dan kemampuan kognitif anak usia dini. Literasi dasar bisa dilakukan dengan cara yang praktis dan sederhana, misalnya dengan melakukan kegiatan: Mengenalkan Huruf dan AngkaGuru menggunakan kartu bergambar atau mainan edukatif untuk mengenalkan huruf dan angka dengan cara yang menyenangkan. Menonton dan Mendiskusikan Dongeng AnimasiAnak didik menonton film dongeng pendek, lalu menjawab pertanyaan interaktif dari guru atau melakukan kegiatan menarik seputar dongeng yang baru saja ditonton (misalnya menulis pesan moral atau sifat-sifat tokoh dalam cerita). Bernyanyi dan BerpuisiAnak didik menyanyikan lagu atau mengucapkan puisi yang sederhana serta menarik untuk didiskusikan. Pastikan anak didik tidak kesulitan dalam menghafalkan syair lagu atau puisi. Kegiatan BerceritaGuru memilihkan cerita / dongeng yang pendek, sederhana, dan mudah dihafalkan. Sehingga, anak didik bisa melakukan kegiatan praktik bercerita dengan ekspresif dan menampilkannya secara menarik. Kegiatan bercerita juga bisa dengan menggunakan media gambar agar lebih menarik. Membaca Buku Bacaan SederhanaAnak didik membaca buku dengan pengucapan yang jelas, intonasi yang baik (tidak monoton), serta bisa melakukan interaksi dengan teman lain yang sedang menonton. Kegiatan Menulis SederhanaAnak didik melakukan kegiatan pengenalan huruf dengan kegiatan menggambar dan mewarnai. Lalu, anak didik dengan bantuan guru menulis huruf, kata, atau kalimat sederhana. Agar anak didik makin bersemangat, kegiatan ini bisa dilakukan dengan alat tulis berupa pensil warna, spidol warna, dan lainnya. Anak didik juga bisa menggunakan media kertas bergambar, LKPD, papan tulis, atau buku tulis berwarna. RIRI: Animasi Cerita Anak Interaktif Membantu Kembangkan Karakter Anak Indonesia Pengembangan Numerasi Dasar Pengembangan literasi angka meliputi kemampuan dalam mengenal angka 1-10, berhitung sederhana, mengenal ukuran, penjumlahan, pengurangan, dan lainnya. Aneka kemampuan ini bisa diajarkan dengan mengajak anak didik melakukan aneka variasi kegiatan di bawah ini: Belajar AngkaAnak didik belajar angka 1-10 dengan metode yang variatif dan menyenangkan. Berhitung SederhanaAnak didik belajar konsep penjumlahan dengan menghitung benda-benda di sekitar atau dengan media-media yang menarik dan ramah anak (misalnya: biji-bijian, kelereng, kancing baju, dan lainnya). Mengenal UkuranAnak didik mengenal ukuran lebih besar atau lebih banyak, misalnya mengenal bahwa gajah lebih besar dari semut atau kelereng yang jumlahnya 6 biji lebih banyak daripada kelereng yang jumlahnya 3 biji. Mengurutkan AngkaAnak didik bisa mengurutkan angka yang disusun secara acak menjadi urutan yang tepat, misalnya dengan media kartu bergambar angka 1 - 10. Mencocokkan gambarAnaka didik bisa mencocokkan gambar pada LKPD bahwa gambar bola yang jumlahnya 5 buah dipasangkan (dengan membuat garis) dengan angka 5. Baca juga: Aneka Aktivitas Anak PAUD - TK untuk Belajar Angka Pengembangan Literasi dan Numerasi Dasar Melalui Pembiasaan Sehari-Hari Guru PAUD Sahabat Educa, pembiasaan sehari-hari adalah salah satu cara efektif dan praktis untuk mengembangkan literasi dan numerasi anak didik. Beberapa cara menarik dan praktis melalui pembiasaan sehari-hari adalah: Belajar dengan Edu-signEdu-sign bisa dicetak dan dipajang di sekitar kelas atau sekolah. Bentuknya bisa berupa stiker atau poster. Edu-sign membantu anak PAUD untuk memahami konsep dasar dalam bentuk gambar / visual, dan bermanfaat untuk memperkaya keterampilan linguistik, pengenalan angka, dan mendukung perkembangan pengetahuan. Mengajak Berhitung dengan Media Benda di SekitarGuru bisa mengajak anak didik belajar berhitung di luar jam pelajaran, misalnya dengan mengajak menghitung jumlah jendela di kelas, jumlah meja guru di kelas, dan lainnya. Kegiatan ini bisa memperkaya kosakata dan meningkatkan keterampilan berhitung. Membaca Buku BersamaSaat jam istirahat, anak didik bisa diajak membaca buku bersama. Guru bisa meminta anak didik menyebutkan nama benda dan jumlah benda dalam buku cerita. Baca juga: Apa Itu Kefasihan Membaca? Mengapa Penting Bagi Anak? Menggambar BendaGuru memberikan kertas kosong (bisa juga kertas bekas) dan meminta anak didik menggambar benda sesuai tema (misalnya tema hewan) sebanyak-banyaknya. Setelah itu, anak didik diminta menyebutkan nama benda / hewan tersebut. Mengobrol dengan Topik TertentuGuru mengajak anak didik mengobrol, misalnya tentang pengalaman saat liburan. Guru bisa mengarahkan obrolan pada hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan numerasi, misalnya jumlah anggota keluarga yang ikut, jumlah tempat wisata yang dikunjungi, besarnya kolam renang yang dikunjungi, dan lainnya. Pengembangan literasi dan numerasi sangat menentukan kesuksesan kurikulum 2024. Melalui pengembangan literasi dan numerasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, anak didik bisa semakin merasakan manfaat dari pembelajaran yang Ful Ful atau mindful, meaningful, dan joyful. Pendekatan ini juga diharapkan akan semakin mampu membentuk fondasi emosional, sosial, dan kognitif anak secara lebih optimal. LKA PAUD GRATIS: Unduh di Platform Educa Studio Sumber Referensi:1. Freepik.com. (2023). Young mother little son reading book home [1]

Kamis, 14 November 2024 | Edukasi

Bunda PAUD Sahabat Educa, menutup semester 1 dengan optimal dan penuh makna adalah langkah penting bagi guru PAUD. Dalam fase ini, guru sangat berperan bukan hanya sebagai pendidik, tetap juga penilai perkembangan anak dalam berbagai aspek keterampilan (sosial-emosional, kemandirian, kognitif, dan lainnya). Artikel Terkait: Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat Menjadi Guru yang Inspiratif dan Profesional Era Digital Dengan mengikuti kiat-kiat dalam artikel ini, guru PAUD diharapkan akan semakin optimal dalam menutup semester ganjil, dan bisa semakin kokoh dalam mempersiapkan pembelajaran bagi anak didik di tahap selanjutnya, yaitu semester 2 dan tingkat pendidikan selanjutnya. Berikut adalah beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan oleh Bunda PAUD Sahabat Educa: 1. Membuat Evaluasi Perkembangan Anak Didik Bunda PAUD Sahabat Educa perlu melakukan penilaian perkembangan secara menyeluruh. Berikut ini adalah beberapa aspek penilaian dan cara menilainya: Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dinilai dalam perkembangan anak PAUD: Aspek Kognitif, berhubungan dengan kemampuan memecahkan masalah sederhana, daya ingat, fokus, dan keterampilan memahami serta mengidentifikasi benda di sekitar. Aspek Motorik, berhubungan dengan motorik halus (menggambar, menulis) dan motorik kasar (berlari, melompat) anak didik. Baca juga: 20 Permainan untuk Menguatkan Motorik Halus Anak PAUD Usia 1 - 2 Tahun Aspek Bahasa, berhubungan dengan kemampuan berbicara, mengungkapkan pendapat, memahami kosakata dasar, dan memahami instruksi. Aspek Sosial-Emosional, berhubungan dengan kemampuan berinteraksi plus bersosialisasi, mengungkapkan perasaan, mengendalikan emosi, dan bekerja dalam kelompok. Aspek Seni dan Kreativitas, berhubungan dengan keterampilan bernyanyi, menari, menggambar, mewarnai, dan mengeksplorasi / memanfaatkan benda / bahan menjadi karya yang unik. Aspek Kemandirian, berhubungan dengan kemampuan menjaga kebersihan diri, merawat diri (kerapian), mentaati aturan, dan mengikuti nasihat. Baca juga: 7 Kiat Mengembangkan Karakter Anak yang Mandiri dan Tangguh 2. Membuat Laporan Perkembangan Bunda PAUD Sahabat Educa, setelah tahap evaluasi selesai, tentu saja langkah berikutnya adalah membuat laporan perkembangan anak didik (raport). Laporan ini tidak hanya berupa angka atau huruf, tapi juga deskripsi singkat tentang pencapaian anak, kemampuan yang telah dikuasai, dan aspek keterampilan yang perlu dikuasai di tahap berikutnya. Berikan catatan atau deskripsi bersifat positif dan memotivasi anak didik yang mudah dipahami orang tua, dan nantinya bisa menjadi pedoman bagi orang tua dan bekerja sama dengan sekolah demi perkembangan anak didik. KABI: Koleksi Animasi Kisah Nabi Pengembang Akhlak Mulia Anak Indonesia   3. Persiapan untuk Semester Genap Agar semester genap atau semester dua bisa berjalan dengan lebih baik dan tidak terkesan “kemrungsung”, Bunda PAUD Sahabat Educa bisa mulai mempersiapkan beberapa hal penting untuk semester berikutnya, yaitu: Modul AjarSiapkan mulai dari modul ajar dalam satu semester, setiap bulan, dan atau setiap minggunya. Dapatkan juga: Kolekso RATUSAN Contoh Modul Ajar dari Educa Studio Bahan AjarAneka bahan ajar mulai dari lembar kerja, alat peraga, mainan edukasi, dan aktivitas kreatif lainnya bisa perlu dipikirkan, didaftar, dan dipersiapkan. Dapatkan juga: GRATIS 100+ LKPD PAUD sebagai Bahan Ajar Menarik Kegiatan MenarikAjak rekan guru lainnya dalam mempersiapkan aneka kegiatan menarik dan membuat program yang visioner. Libatkan pula orang tua anak didik dalam beberapa program. Dapatkan juga: Koleksi KEGIATAN Menarik dan Menyenangkan Anak PAUD Kegiatan Pengembangan GuruAjak rekan guru lainnya pula dalam menyiapkan aneka pelatihan, seminar, dan kegiatan menarik untuk mengembangkan kompetensi guru. 4. Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Bunda PAUD Sahabat Educa juga bisa mengajak rekan guru untuk melakukan refleksi dan evaluasi atas pembelajaran di semester 1 yang telah dijalani dan menemukan beberapa hal yang bisa ditingkatkan. Beberapa masukan dari anak didik dan orang tuanya bisa menjadi “modal” yang berguna bagi perkembangan sekolah dan membuat strategi program di semester berikutnya. Bunda PAUD Sahabat Educa, semoga artikel ini bermanfaat dalam menutup semester 1. Bagaimanapun, setiap langkah yang Anda ambil bersama dengan rekan guru akan menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah. Yang penting, jangan lelah untuk terus belajar hal baru! Sumber Referensi:1. Blog.kaplanco.com. (2023). Kindergarten teacher tips [1] 2. Kindergartencafe.org. (2024) Survival guide for new kindergarten teachers [2] 3. Freepik.com. (2023). Happy arab woman hijab portrait smiling girl posing green studio_11648585 [3] 

Kamis, 07 November 2024 | Edukasi

Hai Guru PAUD Indonesia. Sebentar lagi sudah tiba saatnya untuk membuat laporan perkembangan anak didik. Agar bisa memberikan penilaian tentang perkembangan anak usia dini, terutama anak PAUD berusia 4-6 tahun, guru PAUD perlu memahami aneka peningkatan serta hal-hal yang perlu dikembangkan di berbagai aspek keterampilan. Artikel Terkait: Ada 10 KRITERIA PENTING PENILAIAN Perkembangan Anak dalam Raport PAUD / TK 12 Tips Praktis dan Simpel Menulis Laporan Perkembangan Anak PAUD / TK Deskriptif / Berbentuk Narasi Beberapa aspek penilaian yang penting antara lain, motorik, bahasa, sosial-semosional, kognitif, kemandirian, dan aneka keterampilan yang mendukung perkembangan anak. Penilaian ini sangatlah penting, agar guru PAUD bisa memberikan dukungan yang tepat dan tentu saja dengan tetap bekerja sama dengan guru. Berikut ini adalah beberapa aspek penilaian yang penting dan cara menilainya. 1. Penilaian Kemampuan Motorik Kemampuan ini dibagi menjadi 2, yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar bisa dinilai dari kemampuan anak didik saat melakukan aneka aktivitas, misalnya berlari, berjalan, melompat, memanjat, berdiri dengan satu kaki, berjalan di atas papan, dan lainnya. Motorik kasar mencakup kekuatan otot besar dan keterampilan dalam menjaga keseimbangan. Motorik halus bisa dinilai dari kemampuan anak didik dalam melakukan aneka aktivitas, misalnya menggambar bentuk, menulis bentuk huruf, menggunting, menyusun balok, membuat garis / pola, dan lainnya. Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport: Motorik Halus: Ananda menunjukkan keterampilan yang baik dalam mengkoordinasikan gerakan jari-jari, seperti saat menggunting, mewarnai, dan meronce dengan cukup rapi dan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Motorik Kasar: Ananda sangat aktif dan percaya diri dalam melakukan gerakan fisik, seperti melompat, berlari, serta menyeimbangkan tubuh saat bermain alat permainan di luar ruangan. Baca juga: 5 Aktivitas Mudah Kembangkan Motorik Halus Anak 2. Penilaian Keterampilan Linguistik / Berbahasa Penilaian ini mencakup kemampuan anak dalam menerima informasi, berkomunikasi, dan berinteraksi. Beberapa kegiatan yang bisa diberikan dalam penilaian ini adalah mengenali huruf, memahami kosakata dengan petunjuk gambar, bercerita dengan kalimat sederhana, memahami cerita, dan lainnya. Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport:Ananda menunjukkan kemampuan berbahasa yang sangat baik dengan mengenali beberapa huruf dan kosakata sederhana melalui petunjuk gambar. Ananda juga mampu bercerita menggunakan kalimat sederhana dan memahami cerita yang disampaikan, menunjukkan perkembangan positif dalam menerima dan mengkomunikasikan informasi. Baca juga: 7 Ciri Anak Usia Dini yang Memiliki Kecerdasan Berbahasa dan Cara Membimbingnya! 3. Penilaian Keterampilan Sosial dan Emosional Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan dalam keseharian anak di sekolah, misalnya saat menyapa teman, berinteraksi dengan teman, saat menghadapi persoalan dengan teman, ketulusan dalam memaafkan teman yang bersalah, saat ia mampu berbagi kepada teman, dan lainnya. Penelitian ini juga bisa dilakukan saat anak didik melakukan kegiatan berkelompok, bermain peran, dan kegiatan lainnya. Bersama RIRI, Si Kecil Bisa Semakin Tumbuh Jadi Anak Yang Cerdas dan Berkarakter   Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport: Ananda menunjukkan perkembangan sosial emosional yang baik, terlihat dari kemampuan menyapa dan berinteraksi dengan teman dengan ramah. Ananda mampu berbagi dan memaafkan teman yang berbuat salah dengan tulus, serta menunjukkan sikap positif saat bermain peran dan dalam kegiatan berkelompok. Baca juga: 6 Keterampilan Sosial yang Harus Dimiliki Anak Usia Dini 4. Penilaian Kemampuan Kognitif Anak didik bisa diajak untuk bermain tebak-tebakan atau berdiskusi interaktif dengan materi tentang warna, bentuk, angka, alfabet, benda di sekitar, alat transportasi, dan lainnya. Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport:Ananda menunjukkan minat dan keterlibatan yang tinggi dalam kegiatan tanya jawab dan diskusi interaktif. Ananda dapat mengenali dan menyebutkan warna, bentuk, angka, dan alfabet dengan baik, serta mengenali benda-benda di sekitar dan alat transportasi, menunjukkan perkembangan kognitif yang positif. Baca juga: Tips Jitu Kembangkan Kognitif Anak dengan 5 Cara Sederhana. Cara ke-5 Paling Keren! 5. Penilaian Kemandirian Amati anak didik saat melakukan kegiatan merapikan alat tulis, merapikan mainan, kelengkapan alat tulis yang ia bawa, kelengkapan atribut sekolah, kemampuan untuk makan secara mandiri, dan lainnya. Kemampuan ini sangatlah esensial untuk mengukur dan memutuskan apakah anak didik sudah siap melanjutkan ke tahap pendidikan selanjutnya atau belum. Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport: Ananda menunjukkan tingkat kemandirian yang baik dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Anak dapat merapikan alat tulis dan mainan dengan rapi, serta membawa kelengkapan alat tulis dan atribut sekolah secara mandiri. Selain itu, anak juga mampu makan sendiri, yang menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan ke tahap pendidikan berikutnya. LKPD PAUD GRATIS, Bisa Diunduh di Portal Ini Sumber Referensi: 1.  Lss.yukonschools.ca. (2022). Appendix l comment framework [1] 2. Journal.kfionline.org. (2022). Reporting on the kindergarten child [2]