Top
Senin, 07 April 2025 | Edukasi

Mengadakan program orang tua mengajar di PAUD / TK tempat buah hatinya bersekolah? Mungkinkah? Guru PAUD & SD sahabat Educa, Edward Bulwer mengatakan: "The best teacher is the one who suggests rather than dogmatizes, and inspires his listener with the wish to teach himself." Guru terbaik adalah ia yang tidak hanya mampu membimbing atau mengajar, tapi juga mampu menginspirasi. Peran guru di sekolah sangatlah penting dalam mengajar dan menginspirasi. Namun, sosok yang bisa mengajar dan menginspirasi siswa di sekolah bukan hanya guru. Guru bisa mendatangkan seseorang yang sudah berkompeten dan berpengalaman di bidangnya untuk bisa mengajar dan menginspirasi siswa di sekolah. Baca juga: Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas Orang yang paling dekat dengan sekolah dan tentu saja terekomendasi oleh sekolah adalah orang tua siswa sendiri. Orang tua siswa tentu memiliki banyak profesi yang beraneka ragam. Mereka bisa diajak bekerja sama untuk mendapatkan kesempatan mengajar siswa di sekolah tempat buah hatinya belajar, agar bisa menginspirasi siswa lainnya. Program ini dikenal dengan sebutan “Program Orang Tua Mengajar”. Baca juga: Tumbuhkan Ikatan Batin yang Erat antara Anak dengan Orang Tua bersama Riri Cerita Anak Interaktif Guru PAUD sahabat Educa, program ini biasanya diadakan saat siswa belajar tentang profesi. Karena dalam pembelajaran tema profesi, siswa akan diajak mengenal aneka profesi. Dengan mengajak orang tua mengajar, siswa tidak hanya diajak untuk belajar menghafal aneka profesi. Siswa akan diajak pula untuk belajar secara lebih mendalam (deep learning).  Apa manfaat dari Program Orang Tua Mengajar? Program ini sangat bermanfaat, baik bagi siswa maupun orang tua siswa. Beberapa diantaranya adalah: Meningkatkan partisipasi orang tua: Tidak hanya bagi siswa, program ini juga akan bermanfaat bagi orang tua. Orang tua akan semakin memahami kebutuhan, bakat, minat, dan perkembangan buah hatinya. Bonding orang tua-guru pasti juga akan semakin baik. Meningkatkan social skills anak siswa: Siswa akan belajar berinteraksi dengan orang lain di sekolah. Tidak hanya bersama guru saja. Meningkatkan semangat belajar siswa: Karena pengajarnya bukan guru, pasti siswa akan merasakan sensasi yang baru. Apalagi kalau kegiatan pembelajaran dikemas secara menyenangkan. Pembelajaran semakin bermakna: Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengajaran. Siswa akan mendapatkan inspirasi dan informasi lebih lengkap dari ahlinya. Paul E. Gray, dalam artikel berjudul ‘Awesome Quotes on the Evolving Nature of Learning’ mengatakan: "The most important outcome of education is to help students become independent of formal education." Apa saja contoh aktivitasnya? Tujuan utama pendidikan ialah membantu siswa menjadi insan yang mandiri dan tidak bergantung pada pendidikan formal. Pendidikan seharusnya memberikan modal bagi siswa agar memiliki kemampuan berpikir kritis, rasa ingin tahu, dan kemampuan belajar serta mengembangkan diri secara mandiri. Berikut ini adalah variasi kegiatan yang bisa diberikan orang tua dalam program ini, agar siswa mengalami perkembangan dalam berbagai aspek. Variasi kegiatan juga diperlukan untuk mengatasi kebosanan. Baca juga: Pentingnya Dukungan Orang Tua dalam Pengembangan Bakat Anak Cerita inspirasiOrang tua bisa menceritakan pengalamannya dalam berkarya, misalnya tentang tanggung jawabnya, tugas-tugasnya, peralatan yang digunakan, dan apa yang dirasakan saat bekerja. Melakukan permainanOrang tua mengajak siswa untuk bermain aneka permainan yang nantinya dihubungkan dengan profesinya, misalnya dengan bermain peran, melakukan permainan sensorik, dan lainnya. Praktik kerja dan mengajarkan soft skillsOrang tua bisa mengajarkan soft skills sesuai dengan bidang yang dikuasainya, misalnya memasak (koki), mengatur lalu lintas (polisi), melakukan pertolongan pertama (dokter), teknik dasar bernyanyi (penyanyi), dan lainnya. Art and CraftSiswa diajak menggambar, bernyanyi, mewarnai gambar, membuat kerajinan tangan, dan lainnya. Eraldo Banovac berkata, “There is no better way to influence children than being their role model.” Semoga kehadiran orang tua di sekolah dalam Program Orang Tua Mengajar bisa menambah jumlah role model bagi setiap siswa. Role model atau bahkan idola di kehidupan nyata yang bisa membuat mereka semakin termotivasi untuk belajar, berpikir positif, dan semangat menggapai cita. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Menggapai Cita-Cita - Subtopik : Profesi Orangtuaku - Kurikulum Merdeka Belajar Ajak si Kecil Bermain dan Belajar bersama Marbel TK dan PAUD  Sumber referensi: Bulwer, Edward, (2021). a-z quotes [1] Gray, Paul E. (2015). Awesome quotes on the evolving nature of learning [2] Banovac, Eraldo. (2023). Quotable quote [3]

Rabu, 19 Maret 2025 | Edukasi

Fred Rogers atau yang kerap disapa Mister Rogers berpendapat, ““Ketika kita memperlakukan anak-anak dengan hormat, mereka pada gilirannya belajar bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat.” Mr. Rogers menekankan pada pentingnya relasi yang penuh kasih dan apresiatif dari guru. Treatment seperti ini akan membantu anak didik mengembangkan rasa aman dan percaya diri saat pembelajaran. Baca juga:Menjadi Guru yang Inspiratif dan Profesional Era Digital Menjadi guru PAUD dan SD (khususnya kelas 1-3 SD) bukan hanya tentang mengajar atau memberikan materi. Beberapa anak didik mungkin masih merasa canggung, sungkan, atau bahkan takut saat pertama kali masuk kelas. Atau, jangan-jangan beberapa anak didik masih merasa canggung sampai sekarang dan belum sepenuhnya melakukan kegiatan di kelas bersama gurunya secara percaya diri? Tidak perlu khawatir, karena itu adalah proses yang wajar. Setiap anak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan merasa nyaman dengan guru serta teman-temannya. Baca juga:Kiat Menjadi Guru yang "Positif" di Segala Situasi Perhatian kecil yang bermakna Maria Montessori berkata, “Anak yang merasakan kasih sayang yang kuat terhadap lingkungannya dan semua makhluk hidup... memberi kita harapan bahwa kemanusiaan dapat berkembang ke arah yang lebih baik.” Montessori menekankan bahwa anak-anak dapat berkembang dengan lebih optimal saat ia ada di dalam lingkungan yang penuh kasih dan saling pengertian. Ucapan salam, bantuan sederhana, atau sekedar menanyakan kabar dari gurunya adalah semacam angin segar bagi anak didik. Bila dilakukan secara rutin akan membangun kepercayaan diri dan bonding emosi yang baik antara guru dan anak didik. Baca juga:Menjadi Guru yang Hebat demi Menguatkan Mental Anak Didik Kurangi teguran, perbanyak pujian, motivasi, dan apresiasi Maria Montessori dalam bukunya, The Absorbent Mind, berkata, “Pujian, bantuan, atau bahkan tatapan saja bisa cukup untuk memberi anak dukungan yang ia butuhkan. Berikan pujian atas segala usahanya, bila memang membutuhkan bantuan bantulah seperlunya. Amati apa yang dilakukan anak didik saat ia mencoba melakukannya sendiri. Hal ini sudah cukup untuk memotivasi anak didik agar semakin bersemangat melakukan banyak hal secara mandiri. Terlalu banyak nasihat atau teguran hanya akan mengikis rasa percaya dirinya. Percayalah, bahwa anak didik pasti berkembang menjadi diri yang lebih baik dari hari ke hari, dari segi karakter, keterampilan, dan bakat yang ia miliki, selama ia mendapatkan dukungan semangat dan pengetahuan baru yang bisa dieksplorasi. Baca juga:Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat Anak didik yang nyaman akan semakin terbuka Carl Rogers, seorang Psikolog dan ahli pendidikan, mengatakan, “Ketika seseorang benar-benar mendengarkanmu tanpa menghakimi, tanpa mencoba mengambil alih tanggung jawabmu, tanpa mencoba membentukmu, rasanya sungguh luar biasa!” Begitu juga dengan anak didik saat ia diberikan kepercayaan dari gurunya. Cukup berikan tugas yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Kenyamanan yang ia rasakan saat melakukan tugasnya bisa membuatnya belajar dari kesalahan dan memperbaikinya. Bila ia membutuhkan bantuan, ia akan secara nyaman mengungkapkannya kepada gurunya. Saat ia meminta bantuan, berikan respons yang positif. Hargailah kejujuran dan keterbukaannya, lalu berikanlah solusi yang bersifat motivatif dan membangun. Baca juga:22 Tips Guru PAUD 2024: Agar Disukai Anak Didik di Era Digital Kenyamanan membantu anak lebih fokus dan patuh Lev Vygotsky berkata, “Anak-anak tumbuh di dalam kehidupan intelektual dari orang-orang di sekitarnya.” Pakar pendidikan anak ini menekankan bahwa lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan anak didik. Lingkungan yang nyaman, apalagi ditemani dengan guru yang berkompeten dan penuh pengertian akan membuat anak didik merasakan kenyamanan dan memiliki daya konsentrasi yang lebih baik. Ia bisa menjadi diri sendiri tanpa ada rasa takut disalahkan atau dimarahi. Anak didik juga akan semakin mudah untuk diarahkan, tidak mudah melawan, dan mematuhi aturan dengan tulus hati. Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang nyaman? John Dewey berkata, “Berikan anak sesuatu untuk dilakukan, bukan hanya sesuatu untuk dipelajari; dan jika aktivitas itu mendorong mereka berpikir, maka pembelajaran akan terjadi secara alami.” Suasana belajar yang nyaman membuat anak lebih aktif dan menikmati proses belajar bisa mendorong mereka untuk berkreasi dan berpikir kritis. Ingatlah bahwa setiap anak berkembang dengan caranya sendiri. Dengan memberikan lingkungan yang nyaman, anak didik akan lebih bahagia, lebih percaya diri, dan tumbuh tanpa tekanan yang berlebihan. Dengan membangun hubungan yang baik dan penuh kasih, guru tidak hanya mengajar tetapi juga menjadi sahabat dan panutan bagi anak didik. Semoga setiap langkah kecil yang dilakukan guru PAUD dapat memberikan dampak besar dalam kehidupan anak-anak! RIRI (Cerita Anak Interaktif): Guru Bisa Memanfaatkannya sebagai Media Mengajar untuk Membangun Karakter dan Kognitif Siswa   Sumber Referensi: Montessori, M. (1949). The Absorbent Mind [1] Motessori, M. (1949). Education and Peace [2] Rogers, C. (1961). On Becoming a Person: A Therapist’s View of Psychotherapy [3] Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes [4] Dewey, J. (1938). Experience and Education [5] Freepik.com. (2024). Front view kids hugging their teacher [6]

Jumat, 31 Januari 2025 | Edukasi

Ingin menyampaikan pesan Ramadan dengan penuh semangat dan ceria kepada anak-anak PAUD? Contoh pidato ini menghadirkan kata-kata sederhana namun bermakna untuk menyambut bulan penuh berkah bersama si kecil. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Selamat pagi, teman-teman yang hebat dan ceria! Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kegembiraan, sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul di tempat ini. Ibu sangat senang bisa bertemu dengan teman-teman sekalian dengan senyum yang sangat menawan. GRATIS LKA: Ajak si kecil belajar hijaiah dengan Lembar Kerja Anak dari Educa Studio di bulan Ramadhan Teman-teman terkasih, sebentar lagi kita akan menyambut bulan apa? Apakah ada yang tahu? Benar sekali. Bulan Ramadan. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh kebaikan, berkah, dan kebahagiaan. Kita semua wajib bersyukur karena pada bulan Ramadan kita berkesempatan untuk semakin dekat dengan Allah SWT, melakukan banyak kebaikan, mendapatkan pahala. Di bulan Ramadan, kita akan belajar untuk mengendalikan diri kita, terutama dalam menahan haus dan lapar. Meskipun teman-teman masih sangat belia, tapi kalian bisa belajar berpuasa sesuai dengan kemampuan. Meski belum berpuasa secara penuh, ibu berharap teman-teman bisa melakukannya dengan penuh semangat, kesabaran, dan hati yang tulus, sehingga bisa mendapatkan manfaat dari ibadah yang teman-teman lakukan. Dengan penuh iman dan keyakinan, pasti teman-teman bisa melakukannya dengan baik. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Selain menunaikan ibadah puasa, teman-teman juga akan berkesempatan untuk belajar berbuat kebaikan dan mengembangkan semangat peduli kepada sesama. Teman-teman bisa memulainya di lingkungan keluarga. Di lingkungan keluarga, teman-teman bisa membantu ayah dan ibu di rumah merapikan ruangan, menyapa dengan sopan, taat pada nasihat orang tua. Di lingkungan masyarakat dan sekitarnya, teman-teman bisa melakukan ibadah bersama-sama, saling mengucapkan salam, dan mau berbagi serta membantu teman yang sedang dalam kesulitan. Agar semua hal-hal baik bisa dilakukan dengan baik dan dilandasi iman, tentu saja teman-teman juga perlu lebih tekun berdoa serta beribadah. Dengan berdoa, kita semua akan semakin dengan Allah, sehingga semakin bisa melakukan hal-hal yang baik. Hati menjadi lebih ceria, mampu mengendalikan emosi, mampu bersikap sabar, dan memiliki keinginan untuk melakukan aneka kebaikan. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Ibadah Bulan Ramadhan - Kurikulum Merdeka Belajar Teman-teman yang baik, agar ibadah kita bisa kita tunaikan dengan baik, tetap jaga kesehatan tubuh kalian ya! Tetap berolahraga secara rutin, makan makanan sehat serta bergizi, istirahat yang cukup, dan tetap tekun belajar. Teman-teman bisa juga melakukan aneka kegiatan yang menyenangkan, bersama ayah, ibu, teman-teman di rumah, dan teman-teman di sekolah. Kami, dari pihak sekolah, juga telah menyiapkan aneka kegiatan seru selama bulan Ramadan. Kita akan tetap beraktivitas di sekolah, meski kegiatan belajar dan bermain akan berlangsung lebih singkat. Semoga dengan begitu, teman-teman bisa lebih mampu menjaga kondisi tubuh, memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga, dan bisa melakukan kegiatan positif di rumah bersama keluarga. Oh iya, Ibu guru sudah menyiapkan berbagai kegiatan menyenangkan di sekolah selama bulan Ramadan loh. Kita akan melakukan aneka permainan bertema Ramadan dan bernuansa Islami. Kita juga akan menggambar dan mewarnai, serta membuat kartu ucapan Ramadan untuk keluarga. Pokoknya seru! Teman-teman terkasih, semoga bulan Ramadan di tahun ini bisa membuat teman-teman semakin banyak belajar bersabar dan bersyukur. Semoga dengan aneka kegiatan positif yang teman-teman lakukan di rumah, teman-teman akan semakin dekat dengan Tuhan, dengan keluarga, dan semakin banyak mendapatkan pahala dari Allah. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH TK - PAUD Spesial Ramadan, Topik: Merayakan Lebaran, Kurikulum Merdeka Belajar Teman-teman yang baik, mari kita kita sambut bulan yang penuh berkah ini dengan hati yang gembira dan penuh semangat! Jadikan bulan ini waktu yang spesial untuk belajar dan berbuat kebaikan. Ibu guru percaya, kalian adalah anak-anak yang hebat dan baik hati. Semoga Allah SWT memberikan kita kesehatan, kebahagiaan, dan kekuatan dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan ini. Terima kasih teman-teman, sudah mendengarkan dengan baik dan seksama. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Semoga pidato ini dapat menjadi inspirasi untuk menyampaikan pesan Ramadan yang ceria, penuh makna, dan mendidik bagi anak-anak PAUD. KABI (Kisah Nabi): Sarana membangun karakter Islami anak Indonesia dengan animasi   Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Arabic girl blue white hijab beautiful muslim lovely cute young lady very cheerful [1]

Kamis, 26 Desember 2024 | Edukasi

Untuk menjadi inspirasi bagi anak-anak didik, guru harus terus belajar, beradaptasi, dan memanfaatkan tren terbaru demi pembelajaran yang kreatif dan bermakna. Inilah beberapa kompetensi penting yang perlu dikembangkan atau dikuasai oleh guru di tahun 2025 dan bisa dipelajari saat liburan akhir semester dan liburan Nataru. Baca juga: Tips PENTING untuk Guru PAUD PEMULA di Era Digital: Murid Zaman Now Jadi Senang 1. Pendidikan berbasis integrasi dengan teknologi Banyak aplikasi dan platform edukasi yang memudahkan kinerja guru. Aktivitas yang dulunya terlihat sulit dan membutuhkan waktu lama, bisa dikerjakan lebih mudah dan cepat. Salah satunya, membuat soal atau kuis berbasis gim. Bagaimana caranya? Dalam menu ChatGPT silakan ketik: “10 soal kuis mengenal dunia binatang 2 pilihan jawaban.” Pasti akan keluar 10 soal sesuai permintaan. Soal-soal tersebut bisa di-copy paste ke menu khusus untuk membuat soal di Quizziz. Semua soal akan secara otomatis menjadi gim yang siap dimainkan. Beberapa aplikasi dan platform yang bisa dipelajari secara mandiri adalah Quizziz, Canva, dan Google Classroom. Anda bisa belajar secara autodidak dengan memanfaatkan aneka tutorial di YouTube. Baca juga: Tantangan PAUD Masa Kini agar SIAP BERADAPTASI dengan PERKEMBANGAN TEKNOLOGI | Melatih KREATIVITAS DIGITAL Anak Didik itu PENTING 2. Pemanfaatan gim edukasi Aneka gim edukasi yang bisa dimainkan anak didik banyak tersedia di internet dan aplikasi. Berikut berapa gim menarik untuk anak usia dini antara lain: Marbel TK dan PAUD Funbrain.com Starfall.com Kids.nationalgeographic.com/games Pahami kebutuhan anak didik, dan tingkatkan kemampuan mereka sesuai kebutuhan, dengan mengajak anak bermain gim. 3. Pengembangan kecerdasan emosional Pemanfaatan teknologi sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Agar anak tetap terlatih dalam hidup bersosial dan mengembangkan empatinya, guru perlu mengikuti aneka pelatihan atau seminar, seperti: Teknologi sebagai media pengembang keterampilan sosial anak Membangun social skill melalui aktivitas bermakna Melatih empati anak di era digital Mengembangkan empati anak dalam pembelajaran di sekolah Digital balance: Menyeimbangkan teknologi dan interaksi sosial anak Peran guru dalam membentuk generasi berempati di era digital Bila Anda tidak sempat mengikuti pelatihan atau seminar bertemakan di atas, silakan membaca artikel di internet atau membaca buku. Baca juga: Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa 4. Kreativitas dalam pembelajaran di sekolah Guru bisa mempelajari aneka kreativitas menarik yang bisa diajarkan kepada anak-anak di sekolah melalui platform penyedia video atau foto edukasi, seperti YouTube dan Pinterest. Beberapa tema yang menarik, yakni: Membuat kreasi kolase dari bahan kertas origami Melukis dengan teknik blot painting menggunakan cat air dan kertas lipat. Membuat kreasi origami 3D berbentuk binatang. Membuat kerajinan daur ulang dari bahan limbah botol plastik atau kardus. Membuat dekorasi dinding dengan teknik cetak daun (leaf printing). 5. Kompetensi multikultural Guru bisa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan tentang keberagaman dengan cara: Membaca artikel atau buku dan menonton video edukasi mengenai pendidikan inklusif dan eksplorasi budaya Bergabung dengan kelompok atau forum diskusi edukasi multikultural Menghadiri acara budaya untuk memahami tradisi dan nilai-nilai masyarakat yang berbhineka Belajar bahasa baru agar makin memahami perspektif budaya lain Mengintegrasikan cerita rakyat atau seni dari berbagai budaya ke dalam pembelajaran Menggunakan permainan dan simulasi yang menggambarkan tantangan hidup di berbagai budaya Baca juga: Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif 6. Mempelajari metode mengajar berpusat pada anak Guru perlu memahami bakat, minat, dan kebutuhan anak didiknya, agar bisa memberi materi pembelajaran yang adaptif sehingga kian termotivasi dan merasa senang saat pembelajaran. Berikut beberapa caranya: Menambah pengetahuan tentang montessori dan pendidikan berbasis proyek Belajar pendekatan Reggio Emilia, untuk memahami pentingnya eksplorasi, dokumentasi, serta pembelajaran berbasis minat anak Mengikuti pelatihan diferensiasi pembelajaran untuk merancang materi yang sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan anak Menerapkan strategi pembelajaran siswa aktif, seperti diskusi kelompok, percobaan sains, atau peragaan drama Mengaplikasikan praktik mindfulness dalam pembelajaran, demi menciptakan lingkungan belajar yang baik dan mendukung kesejahteraan emosional anak. 7. Keterampilan adaptif dengan tren yang sesuai dengan perkembangan zaman Teknologi terus berkembang dan zaman kian maju. Guru perlu memiliki keterampilan adaptif sesuai tren, perkembangan zaman, juga kebutuhan anak didik. Berikut beberapa caranya: Mengikuti komunitas atau forum pendidikan Banyak membaca jurnal ilmiah Mempelajari keterampilan baru yang relevan, seperti coding, desain grafis, atau literasi digital, untuk diterapkan dalam pengajaran Menggunakan media sosial untuk mengikuti tren global di dunia pendidikan, seperti penggunaan AI dalam pembelajaran. Pendidikan adalah kunci, dan guru adalah pintunya. Agar bisa menjadi guru yang inspiratif dan disukai anak-anak, teruslah membuka pintu itu demi menciptakan masa depan generasi penerus bangsa yang lebih cerah. Dengan bersemangat mempelajari kompetensi baru, semoga anak didik makin mampu menemukan jati diri mereka dan bersemangat meraih cita-citanya sesuai bakat mereka. Semoga liburan akhir semester dan liburan Nataru menjadi kian bermakna dan bermanfaat bagi Anda sebagai guru, dan bagi anak-anak didik nantinya. RIRI: Koleksi Cerita Anak Interaktif untuk Membangun Karakter Si Kecil   Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). People taking part high protocol event [1]2. Rivieradaycare.com. (2024). 5 essential attributes a good kindergarten teacher [2]3. Slideshare.net. (2024). Competencies and professional development needs of kindergarten teachers [3]

Jumat, 13 Desember 2024 | Edukasi

Guru PAUD Sahabat Educa, menulis laporan perkembangan anak secara deskriptif atau dalam bentuk narasi membutuhkan kiat-kiat khusus. Guru PAUD perlu menekankan pada pembelajaran yang holistik dan menghargai keunikan setiap anak. Apa pun yang ditulis pada raport akan dibaca oleh orang tua dan bisa menjadi pedoman orang tua dalam mendidik buah hatinya di rumah. Artikel Terkait:- Ada 10 KRITERIA PENTING PENILAIAN Perkembangan Anak dalam Raport PAUD / TK- Tips Menulis Laporan Raport PAUD / TK Deskriptif 2024 dan Contohnya | Sederhana dan Mudah Dipahami Orang Tua Karena laporan perkembangan anak di raport memiliki dampak yang besar bagi orang tua, guru, dan perkembangan anak didik, maka guru PAUD perlu memiliki pantangan-pantangan khusus. Berikut ini adalah beberapa hal yang tidak boleh ditulis dalam laporan perkembangan anak didik di buku raport: Membandingkan dengan Anak Didik Lainnya Guru perlu menghargai keunikan setiap anak didik dan menghindari kata-kata yang membanding-bandingkan dengan temannya, misalnya, “Ananda perlu lebih fokus agar bisa memiliki kemampuan seperti si B.” Memberikan Label Negatif Memberikan label seperti “lemah”, “malas”, “nakal”, dan label negatif lainnya perlu dihindari. Guru PAUD perlu menilai anak didik dari hal-hal yang positif yang masih bisa dikembangkan di semester atau tahun ajaran berikutnya, misalnya: “Ananda sudah mampu mewarnai dengan cukup rapi. Namun, bila melakukannya dengan lebih sabar pasti hasilnya akan lebih optimal.” Hindari pula penilaian terlalu mutlak dan memberi kesan seakan-akan “si anak” tidak bisa berubah, misalnya penggunaan kalimat “selalu tidak mau mengalah”, “tidak pernah bisa diam di kelas”, dan lainnya. Baca juga:12 Tips Praktis dan Simpel Menulis Laporan Perkembangan Anak PAUD / TK Deskriptif / Berbentuk Narasi Lebih Banyak Menulis Kelemahan Anak usia dini masih dalam tahap belajar. Bila hanya menemukan kelemahan mereka, tentu ada banyak. Guru perlu menulis kalimat yang motivatif, misalnya: “Ananda sudah mampu melakukan pembelajaran berkelompok dengan baik. Namun, ia perlu berlatih memberi kesempatan kepada teman satu kelompok untuk bisa berbagi tugas.” Hindarilah menulis, “Ananda tidak pandai membagi tugas.” MARBEL TK DAN PAUD: Media Belajar dengan Gims yang Edukatif dan Variatif Hindari Narasi yang Terlalu Emosional Sebagai guru, mungkin Anda merasa “gemes” pada seorang anak didik yang suka membuat gaduh di kelas. Namun, tentu saja hal ini tidak boleh terungkap dalam laporan perkembangan anak, misalnya: “Ananda kurang bisa menaati nasihat guru, sehingga kadang membuat guru merasa tidak nyaman di kelas.” Laporan yang Tidak Berdasarkan Fakta Menulis laporan perkembangan anak didik haruslah berdasarkan pengamatan sehari-hari. Hindari pula penulisan laporan menggunakan kata, “sepertinya”, “kelihatannya”, dan kata-kata yang kurang meyakinkan dan tidak berdasarkan pengamatan saat anak berada di sekolah. Terlalu Menjurus pada Persoalan Keluarga dari Anak Didik Guru PAUD biasanya memahami persoalan-persoalan yang sedang dihadapi anak didik, termasuk persoalan keluarga dari anak didik. Hindarilah menulis kalimat, “Persoalan keluarga yang sedang dihadapi Ananda sangat berdampak pada prestasi belajarnya.” Berfokuslah pada pengamatan kepada anak dalam kegiatan di kelas atau sekolah. Hindari pula kalimat yang terlalu memojokkan orang tua dan mengarah pada kelemahan orang tua, misalnya kelemahan orang tua dalam mendidik anaknya. Mengabaikan Perkembangan Kecil Anak Didik Ada banyak perkembangan positif yang dialami setiap anak dari waktu ke waktu. Guru PAUD perlu jeli dalam memahami dan mengamati anak didik dalam kegiatan sehari-hari. Setiap perkembangan kecil bisa menjadi catatan penting yang perlu ditulis pada raport, sehingga orang tua bisa memberikan dukungan positif saat anak berada di rumah, misalnya kemampuan menulis yang semakin rapi, semakin mampu mengontrol emosinya, dan lainnya. Guru PAUD Sahabat Educa, semoga kiat-kiat di atas bisa membantu Anda dalam menulis laporan perkembangan anak didik dalam bentuk narasi. Sangat disarankan pula untuk menggunakan yang sederhana dan mudah dipahami. Semoga setiap kalimat yang Anda tulis pada raport benar-benar bermanfaat untuk membantu perkembangan karakter, keterampilan, dan kognitif anak didik agar semakin bertumbuh secara optimal. GRATIS LKPD PAUD: Bisa Diunduh di Platform ini! Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Young pretty modern muslim woman hijab working laptop office room education online [1]

Rabu, 04 Desember 2024 | Edukasi

Guru PAUD Sahabat Educa, Kurikulum PAUD terbaru di tahun 2024 ini sangat menekankan pada penguatan literasi dan numerasi kepada anak didik. Namun, tentu saja dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan eksploratif. Di masa depan, kemampuan literasi dan numerasi akan sangat berguna untuk memecahkan masalah sehari-hari dan mengambil keputusan yang terbaik. Selain itu, keterampilan ini juga bermanfaat untuk membuka peluang pendidikan lanjutan, pengembangan karir, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Artikel terkait:- Kurikulum DEEP LEARNING dan PENGEMBANGAN LITERASI untuk Anak PAUD Usia 4-6 Tahun- MUDAH Memahami Pembelajaran yang MINDFUL, MEANINGFUL, dan JOYFUL di KURIKULUM PAUD DEEP LEARNING Pengembangan Literasi Dasar Literasi dasar bagi anak PAUD meliputi:- Kemampuan untuk mengenal angka, huruf, dan simbol dasar. - Memahami dan mengungkapkan pemikiran atau gagasan melalui media visual, suara, atau penjelasan langsung.- Kemampuan dalam mendengarkan, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan sesama. Pengembangan literasi dasar merupakan langkah penting dalam perkembangan bahasa dan kemampuan kognitif anak usia dini. Literasi dasar bisa dilakukan dengan cara yang praktis dan sederhana, misalnya dengan melakukan kegiatan: Mengenalkan Huruf dan AngkaGuru menggunakan kartu bergambar atau mainan edukatif untuk mengenalkan huruf dan angka dengan cara yang menyenangkan. Menonton dan Mendiskusikan Dongeng AnimasiAnak didik menonton film dongeng pendek, lalu menjawab pertanyaan interaktif dari guru atau melakukan kegiatan menarik seputar dongeng yang baru saja ditonton (misalnya menulis pesan moral atau sifat-sifat tokoh dalam cerita). Bernyanyi dan BerpuisiAnak didik menyanyikan lagu atau mengucapkan puisi yang sederhana serta menarik untuk didiskusikan. Pastikan anak didik tidak kesulitan dalam menghafalkan syair lagu atau puisi. Kegiatan BerceritaGuru memilihkan cerita / dongeng yang pendek, sederhana, dan mudah dihafalkan. Sehingga, anak didik bisa melakukan kegiatan praktik bercerita dengan ekspresif dan menampilkannya secara menarik. Kegiatan bercerita juga bisa dengan menggunakan media gambar agar lebih menarik. Membaca Buku Bacaan SederhanaAnak didik membaca buku dengan pengucapan yang jelas, intonasi yang baik (tidak monoton), serta bisa melakukan interaksi dengan teman lain yang sedang menonton. Kegiatan Menulis SederhanaAnak didik melakukan kegiatan pengenalan huruf dengan kegiatan menggambar dan mewarnai. Lalu, anak didik dengan bantuan guru menulis huruf, kata, atau kalimat sederhana. Agar anak didik makin bersemangat, kegiatan ini bisa dilakukan dengan alat tulis berupa pensil warna, spidol warna, dan lainnya. Anak didik juga bisa menggunakan media kertas bergambar, LKPD, papan tulis, atau buku tulis berwarna. RIRI: Animasi Cerita Anak Interaktif Membantu Kembangkan Karakter Anak Indonesia Pengembangan Numerasi Dasar Pengembangan literasi angka meliputi kemampuan dalam mengenal angka 1-10, berhitung sederhana, mengenal ukuran, penjumlahan, pengurangan, dan lainnya. Aneka kemampuan ini bisa diajarkan dengan mengajak anak didik melakukan aneka variasi kegiatan di bawah ini: Belajar AngkaAnak didik belajar angka 1-10 dengan metode yang variatif dan menyenangkan. Berhitung SederhanaAnak didik belajar konsep penjumlahan dengan menghitung benda-benda di sekitar atau dengan media-media yang menarik dan ramah anak (misalnya: biji-bijian, kelereng, kancing baju, dan lainnya). Mengenal UkuranAnak didik mengenal ukuran lebih besar atau lebih banyak, misalnya mengenal bahwa gajah lebih besar dari semut atau kelereng yang jumlahnya 6 biji lebih banyak daripada kelereng yang jumlahnya 3 biji. Mengurutkan AngkaAnak didik bisa mengurutkan angka yang disusun secara acak menjadi urutan yang tepat, misalnya dengan media kartu bergambar angka 1 - 10. Mencocokkan gambarAnaka didik bisa mencocokkan gambar pada LKPD bahwa gambar bola yang jumlahnya 5 buah dipasangkan (dengan membuat garis) dengan angka 5. Baca juga: Aneka Aktivitas Anak PAUD - TK untuk Belajar Angka Pengembangan Literasi dan Numerasi Dasar Melalui Pembiasaan Sehari-Hari Guru PAUD Sahabat Educa, pembiasaan sehari-hari adalah salah satu cara efektif dan praktis untuk mengembangkan literasi dan numerasi anak didik. Beberapa cara menarik dan praktis melalui pembiasaan sehari-hari adalah: Belajar dengan Edu-signEdu-sign bisa dicetak dan dipajang di sekitar kelas atau sekolah. Bentuknya bisa berupa stiker atau poster. Edu-sign membantu anak PAUD untuk memahami konsep dasar dalam bentuk gambar / visual, dan bermanfaat untuk memperkaya keterampilan linguistik, pengenalan angka, dan mendukung perkembangan pengetahuan. Mengajak Berhitung dengan Media Benda di SekitarGuru bisa mengajak anak didik belajar berhitung di luar jam pelajaran, misalnya dengan mengajak menghitung jumlah jendela di kelas, jumlah meja guru di kelas, dan lainnya. Kegiatan ini bisa memperkaya kosakata dan meningkatkan keterampilan berhitung. Membaca Buku BersamaSaat jam istirahat, anak didik bisa diajak membaca buku bersama. Guru bisa meminta anak didik menyebutkan nama benda dan jumlah benda dalam buku cerita. Baca juga: Apa Itu Kefasihan Membaca? Mengapa Penting Bagi Anak? Menggambar BendaGuru memberikan kertas kosong (bisa juga kertas bekas) dan meminta anak didik menggambar benda sesuai tema (misalnya tema hewan) sebanyak-banyaknya. Setelah itu, anak didik diminta menyebutkan nama benda / hewan tersebut. Mengobrol dengan Topik TertentuGuru mengajak anak didik mengobrol, misalnya tentang pengalaman saat liburan. Guru bisa mengarahkan obrolan pada hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan numerasi, misalnya jumlah anggota keluarga yang ikut, jumlah tempat wisata yang dikunjungi, besarnya kolam renang yang dikunjungi, dan lainnya. Pengembangan literasi dan numerasi sangat menentukan kesuksesan kurikulum 2024. Melalui pengembangan literasi dan numerasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, anak didik bisa semakin merasakan manfaat dari pembelajaran yang Ful Ful atau mindful, meaningful, dan joyful. Pendekatan ini juga diharapkan akan semakin mampu membentuk fondasi emosional, sosial, dan kognitif anak secara lebih optimal. LKA PAUD GRATIS: Unduh di Platform Educa Studio Sumber Referensi:1. Freepik.com. (2023). Young mother little son reading book home [1]